KHUTBAH JUM'AT

Menuju Manusia Terbaik
Khutbah Jum’at Tgl.27 Januari 2017
di Masjid Al Istiqomah Lohbener

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِ، اَللَّطِيْفِ الْخَبِيْرِ، اَلْحَسِيْبِ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَالْمُجَازِى لَهَا بِمَا عَمِلَتْ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. بَعَثَهُ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اتَّقُوا اللهَ أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قال الله تعالى، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ


Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah.

Tidak ada kata yang paling pantas kita ucapkan pada hari yang mulia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal 'afiyat. Dan marilah kita merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya. 

Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan insya Allah  terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani akhlaknya. Amin. 

Hadirin jama’ah jumat rohimakumullah 

Tidak terasa, kita sudah berada di penghujung Bulan januari 2017. Yang berarti kita sudah hampir satu bulan di Tahun 2017.
Berapa banyak amal baik yang sudah kita perbuat, dan berapa banyak amal yang buruk yang sudah kita lakukan.

Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4 
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)", 

Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan manusia, yang pertama yakni manusia Ahsani taqwim (manusia yang paling baik) kemudian yang kedua yakni manusia Asfala safilin (manusia yang paling rendah). 

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki bentuk yang paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah gambaran manusia pada saat usia tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Bahkan sosok rupanya, ketika masih muda ia cantik dan ganteng, tetapi ketika sudah tua ia keriput, ompong, dan buruk rupa. Ketika masih muda suaranya terdengar baik, tetapi ketika sudah tua terdengar pelo dan kaku. Ketika muda pandangan matanya jelas dan tajam, ketika sudah tua pandangannya kabur, bahkan tidak mampu lagi untuk melihat. Ketika masih muda pendengarannya jelas, tetapi ketika sudah tua pendengarannya jauh, bahkan tidak lagi bisa mendengar. Kemudian tafsir ini melanjutkan bahwa pahala dan dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu mudanya. 

Kemudian dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah sama pengertiannya dalam tafsir Jalalain yakni manusia memiliki bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan pengertian Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah SWT dan rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari pada tempat yang lain yakni neraka jahannam yang panas lagi berkobar-kobar apinya.

Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta menjauhi segala larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah yakni surga yang didalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang abadi. 

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
 
Lalu bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan menjauhi dengan sejauh-jauhnya dari model manusia yang Asfala safilin?

Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah SWT yang berupa pasilitas hidup berupa dua mata, dua telinga, dua tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan rasa syukur yang sebenar-benarnya, dengan cara memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah swt, yang menciptakan anggota badan kita. 
Betapa Mata, Telinga, tangan, dan kaki, juga hati adalah organ yang sangat penting dalam kehidupan kita, kita tidak bisa beraktivitas tanpa organ tersebut. Walaupun banyak orang yang tanpa organ tersebut masih bisa beraktifitas, bahkan lebih berprestasi dibanding  orang yang anggota badannya lengkap. Tapi itu hanya kekecualian.
Oleh karena itu Allah mengingatkan kita dengan firmannya :
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ

"Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit diantara  kamu yang bersyukur." (QS. Al-Mulk: 23) 

Dan Allah SWT juga member pengumuman: 
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7).
Mensyukuri anggota tubuh kita tetunya bukan nati kalau sudah pekrok, bukan nanti kalau penglihatannya sudah buram, bukan nanti kalau pendengarannya sudah kurang, bukan nanti kalau ucapan kita sudah pelo, Tapi sekarang, ketika semuanya masih sehat, sekarang ketika kita masih punya hidup, sekarang ketika kita masih punya kesempatan.

Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. 
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya". (QS. Al-Isra': 36).

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
 
Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang kita lakukan baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki, bahkan hati kita, semuanya itu akan di mintai pertanggung jawabannya. Maka jangan sampai tangan yang seharusnya kita gunakan untuk membantu serta memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, malah kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa, bahkan membunuh orang lain hanya karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang kita miliki ini kita biarkan untuk mengurangi timbangan, mengurangi takaran yang seharusnya menjadi hak orang lain, lebih-lebih digunakan untuk mengambil milik orang lain.
Sungguh memalukan, di setiap masjid masih banyak orang yang sedang sholat, kehilangan motornya, HP nya, barang bawaannya , bahkan dompetnya.  

Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat hal-hal yang dilarang oleh agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT. Begitu juga telinga, jangan sampai digunakan untuk mendengar ha-hal yang tak berguna. Mulut kita, jangan sampai kita gunakan untuk mengucapkan hal-hal yang tidak sewajarnya, menggunjing orang, sumpah serapah, tetapi marilah kita gunakan mulut ini dengan memperbanyak membaca al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca kalimat-kalimat Thoyyibah. Begitu pula dengan kaki. Apakah kaki kita dilangkahkan untuk menuju kebaikan atau keburukan. Karena tangan, kaki, serta mulut kita ini akan menjadi saksi di akhirat kelak. 
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan". (QS. Yasin: 65) 

Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda inilah, yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang. Ada pepatah mengatakan ‘muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga’, pepatah ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin seseorang yang tanpa berusaha payah ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu agama, begitu saja masuk surga.
Mustahil sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW saja orang yang kita kenal sebagai orang yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya beliau merasakan sakaratul maut yang benar-benar menyakitkan. Oleh karena itu, mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini dengan banyak menuntut ilmu agama dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan kehidupan dunia ini. 

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Keempat, mari kita gunakan hati dan fikiran ini sebagai anugrah terbesar yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor atau penggerak bagi seluruh anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh kita ini, sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi manakala ia buruk maka buruklah seluruhnya, ia adalah hati” (HR. Muslim). 

Allah SWT juga berfirman di dalam surat Al-Isra' ayat 36 
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. 
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH JUM'AT

KHUTBAH JUM"AT

CARA SEHAT DENGAN NATURAL